Pantai Sawarna, Surga Yang Tersembunyi
Bicara soal obyek wisata di Indonesia memang tidak akanpernah ada habisnya. Beragam keindahan alam, seni dan budaya Indonesia
yang tersebar luas mulai dari Sabang hingga Merauke terbukti telah
berhasil menarik minat wisatawan, khususnya turis mancanegara, untuk
datang dan menikmati indahnya pesona alam nusantara. Maka tidaklah
berlebihan bila sebutan sebagai Zamrud Khatulistiwa melekat di alam
Indonesia ini.
Keramahtamahan penduduknya juga diakui banyak wisatawan, menjadi daya
tarik tersendiri bagi mereka untuk mengunjungi obyek wisata, yang
akhirnya menjadikan Indonesia sebagai destinasi liburan mereka.
Terkenal sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki spot
wisata alam di berbagai daerah yang sangat menggiurkan untuk dijelajahi.
Berdasarkan hasil kajian citra satelit yang dilakukan pada tahun 2002,
tidak kurang dari 18.306 pulau besar dan kecil tersebar di bumi
Indonesia. Maka tidak heran bila garis pantai Indonesia sejauh 81.000
kilometer dan merupakan salah satu garis pantai terpanjang di dunia.
Potensi wisata bahari seperti susur pantai, berselancar, diving, atau sekedar snorkeling merupakan sebagian cara yang banyak dilakukan para wisatawan untuk menikmati indahnya alam Indonesia.
Beberapa pantai yang namanya sangat populer di mata wisatawan
setempat dan macanegara di antaranya adalah Pantai Kuta (Bali), Pantai
Gili Terawangan (Lombok), Pantai Senggigih (Lombok), Pantai Parani
Tenggiri (Bangka Belitung) dan Pantai Pangandaran (Ciamis).
Surga Yang Tersembunyi
Pantai-pantai diatas itu hanyalah sebagian kecil dari sejumlah pantai
yang ada di belahan bumi nusantara ini. Di balik itu masih banyak lagi
pantai di Indonesia yang tidak kalah menarik dengan suguhan pesona alam
yang masih sangat terjaga kelestariannya.
Selain belum tersentuh industri pariwisata, juga disebabkan masih
kurangnya informasi tentang lokasi-lokasi “tersembunyi” tersebut. Salah
satu pantai yang memiliki pesona alam yang tersembunyi adalah Pantai
Sawarna.
Terletak tidak jauh dari Ibukota Jakarta, sekitar 250 kilometer ke
arah Serang, Banten, tepatnya di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten
Lebak Provinsi Banten. Pantai Sawarna termasuk dalam julukan hidden paradise,
dan merupakan salah satu pantai yang menyuguhkan keindahan alam yang
kondisinya masih asri dan nyaman, serta masih terjaga kelestariannya.
Di Pantai Sawarna ini para wisatawan dapat melakukan olahraga air
seperti jetski, berenang, atau hanya sekedar susur pantai saja. Bahkan
tidak jarang ada pula pengunjung yang sengaja membuka tenda di tepi
pantai untuk dapat menikmati sunrise dan sunset.
Hamparan pasir putih yang lembut dan bersih sepanjang kurang lebih 5
kilometer terhampar luas dan siap untuk dijelajahi. Bagi Anda yang
berani untuk mencoba ombak di pantai ini, sebuah sarana untuk melakukan surfing juga tersedia.
Selain Pantai Sawarna, beberapa lokasi obyek wisata yang ada di
sekitar Desa Sawarna adalah Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai
Karang Seupang, Pantai Karang Taraje dan Pasir Putih. Selain wisata
pantai, di kawasan ini juga terdapat beberapa gua yang menarik untuk
dijelajahi, salah satunya adalah Gua Lalay (Gua Kelelawar).
Selain obyek wisata susur pantai, terdapat pula sebuah karang yang
sering dikunjungi para wisatawan yang datang ke kawasan ini, dikenal
dengan sebutan Tapak Sikabayan. Karang Tapak Sikabayan adalah sebuah
karang yang bentuknya mirip dengan kaki manusia berukuran besar. Karang
ini menjadi menarik lantaran cerita rakyat setempat yang mengiringi
keberadaan karang tersebut. Konon, Si Kabayan, yang merupakan salah satu
tokoh terkenal dari tanah Pasundan tersebut pernah bertapa (bersemedi)
di karang ini.
Nama Sawarna sendiri berasal dari kata Suarna yang artinya emas. Pada
masa penjajahan Jepang, lokasi desa Sawarna merupakan tempat
penambangan emas. Maka tidak heran bila hingga saat ini masih banyak
ditemui lokasi bekas galian emas sisa jaman dulu.
Saat mengunjungi desa Sawarna, Anda akan disambut Gerbang Sawarna
yang berada di muka desa yang menjadi tanda awal Anda memasuki wilayah
yang masih “perawan” tersebut. Disusul jalanan yang dikelilingi
pohon-pohon yang rindang membuat wilayah itu sejuk dan menambah
kenikmatan suasana pantai Sawarna.
Di desa Sawarna terdapat sebuah jembatan gantung yang terbuat dari
papan dan ikatan temali yang membuat suasana setempat terlihat lebih
asri dan romantik. Meski jembatan tersebut bergoyang bila dilalui, namun
wisatawan tidak perlu khawatir, karena jembatan ini cukup kokoh dengan
kerangka besi sebagai penguatnya.
Meski belum terjamah industri pariwisata, para pengunjung yang
berencana menginap di sini tidak perlu khawatir, karena rumah-rumah
penduduk bisa digunakan sebagai tempat menginap. Hal ini pulalah yang
dilakukan ‘Kabari’ saat menyambangi obyek wisata pantai Sawarna.
Dengan menyewa sebuah rumah penduduk yang cukup sederhana namun
nyaman, suasana alam pedesaan dengan hembusan angin pantai dan suara
ombak yang berkejaran menerpa bibir pantai menambah kenikmatan yang
tidak mudah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Belum lagi suguhan
makanan yang khas hidangan pesisir pantai, seperti ikan bakar bumbu
kecap, sayur asam, tempe goreng, sambal terasi dan lalap yang disantap
di teras rumah tempat menginap, menambah keindahan suasana desa
Sawarna.
seperti jetski, berenang, atau hanya sekedar susur pantai saja. Bahkan
tidak jarang ada pula pengunjung yang sengaja membuka tenda di tepi
pantai untuk dapat menikmati sunrise dan sunset.
Hamparan pasir putih yang lembut dan bersih sepanjang kurang lebih 5
kilometer terhampar luas dan siap untuk dijelajahi. Bagi Anda yang
berani untuk mencoba ombak di pantai ini, sebuah sarana untuk melakukan surfing juga tersedia.
Selain Pantai Sawarna, beberapa lokasi obyek wisata yang ada di
sekitar Desa Sawarna adalah Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai
Karang Seupang, Pantai Karang Taraje dan Pasir Putih. Selain wisata
pantai, di kawasan ini juga terdapat beberapa gua yang menarik untuk
dijelajahi, salah satunya adalah Gua Lalay (Gua Kelelawar).
Selain obyek wisata susur pantai, terdapat pula sebuah karang yang
sering dikunjungi para wisatawan yang datang ke kawasan ini, dikenal
dengan sebutan Tapak Sikabayan. Karang Tapak Sikabayan adalah sebuah
karang yang bentuknya mirip dengan kaki manusia berukuran besar. Karang
ini menjadi menarik lantaran cerita rakyat setempat yang mengiringi
keberadaan karang tersebut. Konon, Si Kabayan, yang merupakan salah satu
tokoh terkenal dari tanah Pasundan tersebut pernah bertapa (bersemedi)
di karang ini.
Nama Sawarna sendiri berasal dari kata Suarna yang artinya emas. Pada
masa penjajahan Jepang, lokasi desa Sawarna merupakan tempat
penambangan emas. Maka tidak heran bila hingga saat ini masih banyak
ditemui lokasi bekas galian emas sisa jaman dulu.
Saat mengunjungi desa Sawarna, Anda akan disambut Gerbang Sawarna
yang berada di muka desa yang menjadi tanda awal Anda memasuki wilayah
yang masih “perawan” tersebut. Disusul jalanan yang dikelilingi
pohon-pohon yang rindang membuat wilayah itu sejuk dan menambah
kenikmatan suasana pantai Sawarna.
Di desa Sawarna terdapat sebuah jembatan gantung yang terbuat dari
papan dan ikatan temali yang membuat suasana setempat terlihat lebih
asri dan romantik. Meski jembatan tersebut bergoyang bila dilalui, namun
wisatawan tidak perlu khawatir, karena jembatan ini cukup kokoh dengan
kerangka besi sebagai penguatnya.
Meski belum terjamah industri pariwisata, para pengunjung yang
berencana menginap di sini tidak perlu khawatir, karena rumah-rumah
penduduk bisa digunakan sebagai tempat menginap. Hal ini pulalah yang
dilakukan ‘Kabari’ saat menyambangi obyek wisata pantai Sawarna.
Dengan menyewa sebuah rumah penduduk yang cukup sederhana namun
nyaman, suasana alam pedesaan dengan hembusan angin pantai dan suara
ombak yang berkejaran menerpa bibir pantai menambah kenikmatan yang
tidak mudah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Belum lagi suguhan
makanan yang khas hidangan pesisir pantai, seperti ikan bakar bumbu
kecap, sayur asam, tempe goreng, sambal terasi dan lalap yang disantap
di teras rumah tempat menginap, menambah keindahan suasana desa
Sawarna.
mkasih infonyaaa
BalasHapusThanks informasinya
BalasHapusMakasih infonya kak
BalasHapusAuau
BalasHapus